Tuesday, March 29, 2022

Marrying Daisy Bellamy Insight Day24

 


#maksakeunmaca

#onebookonemonth

#day24

Judul Buku: Marrying Daisy Bellamy

Penulis: Susan Wiggs

Jumlah Halaman: 533

Penerbit: Gramedia

Alih Bahasa: Nur Anggraini

Cetakan Agustus, 2014

Bagian Tujuh Belas

Punya anak memang bisa menjadi salah satu pemicu kita berubah menjadi orang yang lebih bertanggung jawab. Sahabatku berkata begitu, dan aku juga setuju. Begitupun dengan Logan dan Daisy. Logan bisa meninggalkan segala hal yang tidak pantas dilakukan sebagai orang tua, hingga ia benar-benar pantas menjadi orang tua terbaik untuk Charlie. Daisy sama seperti aku, sejak hamil Dale, rokok dan minuman tidak kusentuh sama sekali. Bahkan ayahnya Dale bisa kutendang keluar atau kumandikan saat ia masih bau atau sedang merokok didekatku yang sedang hamil. Malah sahabatku yang belum berhenti merokok. Lebih tepatnya dulu kami kebalik. Dia tidak merokok, aku yang merokok. Sampai ada kata-kata terkenalnya kepadaku: Pacaran kok sama rokok. Sekarang sahabatku tahu, akulah yang akan memaki-maki dia jika merokok. Dekatku tidak masalah, tetapi tidak didepan Dale dan anak-anaknya. Jauh-jauh sajalah manusia egois si.

Kenapa semakin banyak kata-kata sahabatku yang kuingat. Logan terlihat gelisah karena harus memberitahukan pada Charlie, bahwa ia mengencani Daisy dan mereka akan benar-benar menjadi keluarga. Logan teringat omong kosong Freud tentang bagaimana anak laki-laki dapat jealous jika ada lelaki yang mendekati ibunya. Hal yang sama pernah dikatakan oleh sahabatku saat ia baru tahu bahwa aku baru saja melahirkan Dale. Ketika sahabatku mendengar Dale merengek saat ia menelponku, katanya: Wah anakmu jealous tuh. Dan di akhir tahun yang sama, sahabatku menikah dengan orang lain. Dia tidak tahu, aku sempat menunggunya sebelum bertemu dengan ayah Dale dan disakiti olehnya. Tidak kukatakan bagaimana aku disakiti ayah Dale. Biarkan sahabatku tidak pernah menyesali apapun dan tetap fokus dengan hidupnya. Ya dapat dikatakan aku juga yang bodoh untuk menunggu, menganggap orang yang amnesia karena kecelakaan, ingat janjinya untuk membawaku.

No comments: