#maksakeunmaca
#onebookonemonth
#day05
Judul Buku: Marrying Daisy Bellamy
Penulis: Susan Wiggs
Jumlah Halaman: 533
Penerbit: Gramedia
Alih Bahasa: Nur Anggraini
Cetakan Agustus, 2014
Bagian Lima
Tentang Julian yang tidak mengenali bayangannya sendiri di
cermin. Tentara yang begitu serius dan mempunyai tekad bulat. Ia belajar banyak
bahwa masa lalu yang melibatkan orang tuanya, tidak dapat dikontrol, dan hanya
masa depan yang bisa dikontrol. Ia belajar untuk memegang kendali penuh
terhadap masa depannya, dengan menjalankan semuanya dengan baik-baik. Termasuk
membiarkan kepribadian dirinya dibongkar dan disusun ulang agar lebih siap dan
lebih tangguh terhadap kehidupan oleh sekolah militernya. Aku rasa itu satu hal
yang tidak dapat aku mengerti. Bahwa akibat dari perbuatan orang tuaku,
membuatku memilih jalan hidup yang salah (menurut kacamata orang). Yang kumau
hanya hidup tenang tanpa penyesalan, jika hidupku baik-baik saja, tetapi ibu
tiri dan adikku terkatung-katung, pertimbangan itu yang aku gunakan saat aku
memilih untuk tetap bersama dengan mereka, bukannya malah meninggalkan mereka,
untuk membereskan hidupku (perasaanku) yang dari dulu berantakan diobrak-abrik
orang tuaku. Selagi bisa, aku bantu. Jikalau hidupku sekarang begini-begini
saja, aku selalu bergidik membayangkan kehidupan satunya lagi jika kupilih.
Hidup kejam yang tidak mempedulikan ibu anak butuh pertolongan. Walaupun aku
keturunan psikopat, sosiopat, dan juga ketakutan akan menjadi salah satunya,
ternyata aku malah dicap seorang Empath. Antara aku psikopat yang menjaga
dengan baik kode-kode masyarakat, atau aku memang seorang Empath sejati,
seperti Dale. Area abu-abu yang tidak pernah bisa dideteksi selain ahli yang
benar-benar mendalami berbagai kondisi kejiwaan seseorang.
Menyenangkan. Julian memilki keluarga yang menyenangkan.
Semua diceritakan secara positif, bersamaan dengan pelantikannya menjadi letnan
dua. Yang membuat seru adalah Julian akan ditugaskan untuk misi rahasia dan ia
telah belajar lama tentang berbagai macam strategi militer. Strategi militer
adalah dongeng favoritku yang selalu diceritakan oleh eyang yang marsma
purnawirawan. Sosok ayah yang selalu mendukungku di saat semua orang putus asa
denganku. Sekaligus sahabat terbaikku, teman WA-an ku setiap saat. Kehilangan
almarhum, memberikan bekas asma yang kuidap sekali-sekali. Walaupun aku tidak
pernah menderita asma sejak kecil. Psikis, kata psikiater. Mungkin supaya aku
tidak putus-putus mendoakan eyang. Buku ini memang cocok diberikan untukku.
Terima kasih bude Anggi :* (sang penutur Alih Bahasa)
No comments:
Post a Comment