Monday, March 14, 2022

Marrying Daisy Bellamy Insight Day14

 


#maksakeunmaca

#onebookonemonth

#day14

Judul Buku: Marrying Daisy Bellamy

Penulis: Susan Wiggs

Jumlah Halaman: 533

Penerbit: Gramedia

Alih Bahasa: Nur Anggraini

Cetakan Agustus, 2014

Bagian Dua Belas

Daisy begitu beruntung ada Logan yang membantunya mengurus Charlie dan menemaninya melewati masa-masa duka atas kehilangan Julian. Aku terbiasa menghadapi semuanya sendiri. Hanya waktu-waktu tertentu aku butuh pendapat orang, yang seringnya tidak dapat menjawab pertanyaanku. Yang jelas dapat menjawab setiap pertanyaanku adalah almarhum eyang, dan baru-baru ini ayahku. Mungkin karena ia merasa satu-satunya orang yang akhirnya dapat memahaminya, yang dapat mengingatkannya akan hal-hal tentang almarhum ayahnya, adalah aku, anaknya yang dekat dengan ayahnya. Blood is thicker than water.

Daisy mulai merasakan sesuatu dengan Logan karena sudah lama tidak ada Julian. Jika pergi hanya sekedar bertugas bertahun-tahun, dapat ditunggu. Tapi Julian pergi untuk selamanya. Hal lumrah jika Daisy merasakan sesuatu dengan Logan, karena lelaki itu selalu ada. Kami wanita adalah budak kebaikan. Seindah apapun masa lalu, kami akan luluh dengan pria yang begitu baik. Begitu juga aku saat menunggu si lelaki amnesia. Ia tak kunjung ingat juga, dan disanalah Ayah Dale, mengincarku dan melamarku. Adalah hal yang langka terjadi pada wanita berumur 32 tahun untuk dilamar, mungkin karena begitu takut aku akan mati setelah operasi pengambilan tumor, jadi pikirnya, menikah lebih baik.

Kita tidak akan pernah tahu siapa seutuhnya pasangan kita, sebelum kita seatap selama 24 jam seminggu. Sedikit demi sedikit kutemukan kejanggalan yang berakhir kesimpulan oleh temanku yang psikiater bahwa ia mengidap schizophrenia. Sedikitnya itu menjelaskan perlakuan kasarnya yang membahayakan padaku. Yang kupikirkan hanya Dale di dalam rahimku, jadi menghindari ayahnya sementara, adalah keputusan yang aman dan tepat. Karena itu, aku tidak ingin terlalu keras kepada Dale, schizophrenia adalah genetic dan perlakuan keras semasa kecil, akan memicu efek kekerasan di usia dewasa. Seperti child trauma yang dialami oleh ayah Dale. Ada apa denganku dan kematian. Teman psikiaterku itu, meninggalkanku di usia belum 40 tahun. Kami dulu sesama pejuang tumor payudara. Aku selamat dan yang kupunya tidak ganas, ia akhirnya dikalahkan oleh kankernya. Ciri khas INFJ, begitu dekat dengan kematian, kehilangan, dan menguatkan perasaan.       

No comments: