Monday, March 14, 2022

Marrying Daisy Bellamy Insight Day13



#maksakeunmaca

#onebookonemonth

#day13

Judul Buku: Marrying Daisy Bellamy

Penulis: Susan Wiggs

Jumlah Halaman: 533

Penerbit: Gramedia

Alih Bahasa: Nur Anggraini

Cetakan Agustus, 2014

Bagian Dua Belas

Daisy akhirnya mulai dapat bekerja dengan perasaan normal setelah kematian Julian, dalam selang waktu yang cukup lama. Perasaan Daisy yang digambarkan, cocok ketika aku kehilangan tokoh buku ke-6, setelah ia menunggu selama 3 tahun seandainya aku gila dan memeluk keyakinannya, mungkin saat itu ia akan melamarku. Rahasia yang tidak kuketahui, yang baru saja kuketahui dari temannya, sebelum temannya menghembuskan napas yang terakhir. Temannya tidak ingin menyimpan rahasia itu. Kusimpan baik-baik, kawan. Tapi kusimpan saja, tidak akan kucari tokoh buku ke-6 itu, biar kujadikan beberapa buku, haha...

Waktulah yang menyembuhkanku, sudah 3 tahun, aku dengan mudah menceritakan dirinya, tanpa merasa napasku terhenti secara paksa. Lalu 2 lelaki dari buku pertama. Lelaki yang pertama dikenalku tahun 2007 ketika pertama menemuinya, setelah selama 7 tahun berteman secara online dan jaringan CC serta masih bingung antara berkabung atau bangga dengan salah satu rekan kami yang berhasil membobol Pentagon. Setengah jaringan ini, mati bersama dirinya saat ia kecelakaan mobil, tidak lama setelah 3 bulan kami menjalin hubungan. Karena semua serba rahasia, akupun menggunakan nama samaran laki-laki, tidak ada yang mengira kami berhubungan, bertemu dan berkencan.

Bukan karena hubungan yang kupunya dengannya, tapi ia mentorku, sahabat, dan sekaligus kekasihku pada akhirnya. Darinya aku belajar meretas akun di social media. Untuk jaga-jaga, katanya. Semisal di masa depan, ada yang ingin mencurangimu. Dan kata-katanya terbukti bahkan 7 tahun setelah ia tiada, saat aku terpaksa meretas akun social media ayah Dale untuk menemukan bahwa ia menyelingkuhiku saat aku sedang mengandung Dale. Tanpa sengaja, satu akun terbuka di hapeku, akun-akun berikutnya baru terpaksa aku retas. Terbongkar sudah bagaimana cara ia mendapatkan uang dengan menipu para orang tua yang hidup dari dana pensiun di luar negeri, dan kejahatan-kejahatan lainnya sebagai conman. Walau ia telah tiada, setengah jaringannya masih dapat melacak keberadaan ayah Dale dan terus terang membuat ayah Dale cukup menderita dari Bandung, ia harus kabur ke Jakarta. Salah tempat, itu tempat lahirku, mati kutu dia dibuat oleh teman-temanku. Lalu lari ke Bangka Belitung yang lebih salah tempat karena merupakan tempat lahir dan markas besar kekasihku yang telah meninggal itu. Ketika ia kabur ke Kalimantan, nah disinilah aku tidak dapat lagi melacaknya. Jadi mudah setiap memberitakan pada Dale (walau ia sendiri merasa belum ingin tahu kemana ayahnya), if you wanna know where Daddy is, he’s in Borneo, maybe an Anaconda ate him. Dan Dale biasanya seperti otomatis tuli tidak mendengar karena sekali ia pernah katakan, jangan kasih tau aku, nanti panik. Lucu sekali jawaban anak umur 6 tahun. 

Kamu beruntung, nak, ada mommy yang bisa kautanya. Dulu aku umur 4 tahun sendiri, dan tidak tahu cara bertanya, ataupun diberikan petunjuk cara bertanya. Berada di dalam kegelapan sampai tahu caranya menulis tentang kepribadian ganda. Jauh sebelum ada internet, jauh sebelum bisa menonton ataupun membaca cerita-cerita seperti Split. Ketika kuberumur 11 tahun lebih tepatnya, saat ayah…

Saat setelah mendengar berita kecelakaannya memang tidak mudah, karena walaupun berhubungan hanya 3 bulan, tetapi aku sudah mengenalnya selama 7 tahun. Dari dulu aku selalu nyaman dengan orang yang kukenal sudah lama. Lucunya mantan-mantanku mengira aku adalah wanita yang gampang membuka diri. Tentu tidak, hati wanita begitu dalam, bahkan setelah sekian tahun mengenalku, banyak dari mereka yang akhirnya mengerti, aku terlalu dalam untuk diselami.

Tidak mudah tetap merasa normal setelah ditinggal meninggal kekasih, aku mengerti perasaan Daisy. Bude Anggie memang tepat memberikan buku ini untukku. Sampai sekarang aku masih mengingat 22 Januari dengan secangkir kopi dan tanpa rokok. Cukup berat saat itu untuk berhenti merokok, karena hal itu dan kopi, mengingatkanku padanya. Tapi Dale baru saja muncul diperutku, saatnya berhenti, demi masa depannya. Mudah ya, kalau berkorban untuk orang lain. Agak sulit untuk berbuat baik demi diri sendiri. Ciri khas INFJ.    

Siapa kira ilmunya membuatku mudah menyalin program komputer yang digunakan oleh IT panggilan kantor pertamaku, membuatku menyandang gelar manajer hanya dengan lulusan SMA (saat aku belum selesai kuliah) karena pemiliknya merasa tidak perlu memanggil sang IT lagi. Hanya karena aku sudah menguasai programnya, siap memberi pelatihan kepada para karyawan, mengawasi dan menjaga sistemnya tetap berjalan. 7 tahun online dan 3 bulan nyata, bekasnya begitu berguna sampai kesekian kali hubunganku.

Lalu lelaki ke-2 yang telah dua kali kusebut dalam insight-insightku. Tidak mudah menerima bahwa dirinya amnesia dan lupa akan janji-janjinya padaku. Bahwa aku harus bersabar hingga 2 tahun sebelum akhirnya aku bertemu dengan ayah Dale. Tapi lihat aku sekarang, cukup kuat untuk menulis tentangnya. 11 tahun lalu, sulit menulis tentangnya tanpa berlinang air mata.

Ya, aku tahu perasaan Daisy, saat kehilangan Julian.    

No comments: