Monday, February 20, 2017

Vina's Junkthoughts 6: Everything Has Its Price

Apakah yang sejajar, dapat berganti jalur lalu bertemu disatu simpul...

Saat pikiranku dipengaruhimu....

Everything has its Price.
Tidak ada yang tidak berharga,
tapi semua ada harganya.
Mungkin aku sedang mencinta,
walau tidak bersamanya.
Segala bentuk bahagia,
tawa sepuasnya,
hati yang relungnya penuh dengan syukur semata,
walau hanya lewat yang serupa kaca, itu tetap bentuk cinta.
Cinta hanya memberi,
bukan menuntut kembali.
Cinta adalah tentang diri kita sendiri, bukan sebanyak apa pasangan bisa memberi kembali.
Seperti kata para selebritis,
cinta tidak menyakiti,
tidak berkondisi,
tidak pandang umur,
gender, agama,
ataupun status sosial.
Manusia yang membuat cinta menjadi rumit hingga mudah disangkal.
Menyakiti, merasa tersakiti,
Kotor, korup,
berkondisi lebih dari murninya
cinta itu sendiri.
Karna cinta tidak mengenal ruang dan waktu,
kala egoisnya waktu,
ia terus melaju.
Ia hadapkan kami pada datangnya malam saat kami harus kembali.
Tapi memang aku harus pergi,
sekedar terinspirasi,
atau supaya kamu mencari. Overprotektif.
Yang lain mungkin keberatan,
tapi itu kondisi yang aku butuhkan.
Itu caramu membelenggu liarku,
dan aku puas karenamu.
Lalu kamu memang harus pergi,
supaya kamu kembali,
pada yang telah sendiri,
atau aku yang butuh kau temani.
Ya kalau bisa,
aku tak ingin diterima dimana-mana seperti ini,
lalu aku bebas pergi kesana kemari.
Aku ingin hanya selalu memanggil namamu,
hingga kamu pulang dan kita bertemu.
(I don't wanna live forever_Zayn&Taylor Swift)
Waktu tak mau berhenti,
agar kita bisa bahagia dengan rasa ini.
Lalu waktu datangkan pagi,
agar kamu kembali pergi.
Waktu melaju saja dengan arogan,
tanpa menimbang benang merah kita yang tengah bertautan.
Tak perduli kondisi khusus yang membuat kita belum bisa berpasangan,
bukan sekedar bentuk kemapanan.
Memaksa kita menyudahi segala macam rasa,
menekan emosi kita,
fokus hanya pada apa yang ada didepan mata.
Segala yang berawal pasti ada akhirnya,
ya rasa itu,
kita nikmati saja selagi ada sebelum datang akhirnya.
Mencinta memang indah,
membuatnya jadi selamanya,
bukan hal yang mudah.
Karna selamanya,
hanya Allah semata.
- catatan kesendirian diruangku yang bersahaja -

No comments: