Friday, April 4, 2014

VINA’S JUNKTHOUGHT : Kisah Seorang Pelacur Kehidupan

Pelacur. Profesi tersebut identik dengan kegiatan menjual diri,
entah apapun alasan yang melatarinya. Sedangkan pelacur
kehidupan adalah sebutan bagi mereka yang melacurkan diri
dalam upaya mempertahankan hidupnya. Namun para pelacur
kehidupan berbeda dengan pelacur biasa, yang semata menjual
tubuhnya demi kepentingan ekonomi maupun pemuasan
syahwat belaka. Dan mereka berbeda pula dengan para pekerja
keras, yang hanya menjual kemampuan fisik maupun pikirannya
untuk terus melanjutkan hidup. Predikat pelacur kehidupan
diberikan kepada mereka yang menjual segala yang ada dalam
diri mereka –fisik, kemampuan, hingga harga dirinya- demi
memastikan kelangsungan hidupnya di hari esok. Demi
memastikan kelangsungan hidup dan harga diri orang-orang
yang mereka kasihi.

Seorang VINA merupakan bukti nyata keberadaan para pelacur
kehidupan. Dalam usianya yang baru menginjak 27 tahun,
seorang VINA telah mewarnai hidupnya dengan berbagai corak
dan pengalaman hidup. Kerasnya kehidupan menempanya
menjadi pribadi yang kompleks, dan kekompleksan itu
melahirkan keunikan yang khas. Seorang VINA memiliki kaca
mata sendiri untuk memandang dunia dan kehidupannya. VINA
punya teori sendiri untuk urusan cinta. VINA punya caranya
sendiri untuk memandang ideologi yang dianutnya, karena dia
sama sekali bukan orang yang buta agama. Dan seluruh isi
hatinya, persepsi hidupnya, pertanyaan-pertanyaannya, gairah
dan petualangannya, serta segala harapan dan mimpinya, dia
tuliskan secara lugas dan apa adanya dalam blog pribadinya –
JUNKTHOUGHT-, yang kemudian dia bagi pada khalayak luas
dalam sebuah buku: VINA’S JUNKTHOUGHT , Kisah Seorang
Pelacur Kehidupan.





No comments: