Saturday, April 5, 2014

Yang Tercinta,Yang Tiada...



23 September 2012 at 00:00
kuresapi rasamu yang hanya cumbuan belaka
kurasakan cintamu yang tak bermakna,
kutulis dirimu yang telah kubaca,
hanya tuk kurubah jadi karya kata - kata,
maafkan,
diri ini terlalu rapuh untuk terus kau sakiti...

Lelaki itu masih juga terpaku disitu. Kedewasaan dan kesepian terbaca jelas diraut wajahnya yang sedikit kekanakan. Matanya terus menatap layar hapenya. Entah sudah berapa kali ia baca SMS itu. SMS yang tak pernah dibalasnya. SMS yang membungkam pikiran, kata - kata dan tangannya untuk mengetik balasan. SMS yang menempatkannya dalam dilema seumur hidupnya. SMS yang membuatnya terus berdusta, pada orang sekelilingnya, bahkan pada dirinya sendiri, juga wanita itu.

"makan gorengan dikit,rasanya tu tumor nyut2an,maaf ya ga tau mo crita kesapa.pengen nangis rasanya.akan lebih mudah cerita kekamu yang ga punya rasa,toh ga ada ngaruh2nya,daripada cerita ke mereka yang khawatir ma aku.aku bisa ngerasain emosi kesedihan mereka.maaf...."

Tubuh wanita itu terbaring kaku disana, tak ada siapa-siapa. Shoji menatapnya, tanpa arti, kosong, pikirannya melayang tak karuan dan akhirnya ia mendapati sesuatu ingin meledak dari dasar tubuhnya. Maka ia meraih kemaluannya. Tergesa - gesa, cepat, seperti yang biasa dilakukannya. Tangan kirinya masih juga memegang sisi peti itu. Kayu licin yang menjadi saksi waktu tersembunyi dari privasi shoji.

"beb... klua'r, aku... klua'r....", erang shoji dengan pengucapan 'R' yang tidak jelas. Kemudian ia menatap wajah wanita itu yang tidak memberikan respon sedikitpun, bahkan tidak membuka matanya. Perlahan shoji mengguncang tubuh wanita itu dengan tangan kirinya.

 "beb... ko kamu diem aja, beb.... aku klua'r, kamu denge'r R akukan,beb... kamu suka kan..., beeeebbb...", shoji memeluk tubuh wanita itu dengan tangan kirinya dan mendekapnya. Kerongkongannya tercekat.

" beeee... eeebbbb", dan suaranya semakin tidak jelas. Ia ingin menumpahkan luapan didadanya, tapi seperti yang terus tertahan, maka dipeluknya erat tubuh wanita itu sambil memejam matanya. Setitik air mengalir dari ujung matanya. Shoji tercekat dan menyadari. Segala kesuksesan, segala jerih payah. Pengejaran dalam hidupnya untuk menempatkan dirinya tinggi dan pantas memiliki wanita itu, terbelenggu hanya karna sebuah nafsu. Rasa gengsi yang dimenangkannya untuk menyakiti wanita itu dengan menikahi wanita lainnya. Obsesi sepanjang hidupnya, tengah terbaring kaku dihadapnya. Sex itu bukan hanya sekedar nafsu. Kebutuhan bagian dari hidupnya, ia tengah mencinta, cinta yang korup, kotor, tamak, tergesa - gesa, tidak setia, dan tidak membuat tenang. Cintanya tak bermakna, tapi ia membutuhkannya. Komplikasi itu tetap solid walau terus membuatnya ragu, saat ia katakan,"..aku butuh kamu..". Dan yang dicinta, kini telah tiada...  

-yang tercinta,yang tiada-

http://www.youtube.com/watch?v=7XBoOcGJyN4

https://www.facebook.com/notes/vina-ariestharini/yang-tercintayang-tiada/191666754300766

No comments: