Friday, April 4, 2014

Schizofrenia alias gila (cerpen)

junkthoughts II:the past revealed

1 October 2011 at 19:53
wanita bijak : " Masalah ko kamu umbar2 tho ndok ?! klo smua org tau gimana ?!"

bad girl       : " aku cuma tulis status (ngga dosa) peduli org mo liat mo ngga, palingan mereka cuma sebentar baca (itupun klo sampe habis dibaca), mereka sadar itu masalah pribadi, dan mereka akan memalingkan diri. Seolah aku yang paling susah (pikir mereka) dan mereka merasa terganggu atau malah coba membantu. Palingan kujawab :" ya? "

wanita bijak : " jadi menurutmu sah - sah saja ?"

bad girl        : " kata psikiaterku, menahan emosi itu merugikan diri, energi negatif itu harus disalurkan, kalau bisa dialihkan (jadi positif, lho?!) Jadi apa guna teknologi kalau ia tidak bisa membantu kita memulihkan penat di hati, daripada orang - orang yang tak sepaham denganku aku maki - maki. masalah tak selesai, bisa - bisa aku dibantai. (lagi-lagi) aku cuma tulis status, biarkan kata - kata itu termakan arus. Mau dikomen (silahkan), mau dibiarkan (terserah). bebas bebas saja, sah sah saja. anutlah paham negara merdeka (kan indonesia sudah merdeka), kita disinipun korban kapitalis dari kaum liberalis, jadi kenapa harus berkata santun ?! tidak ada orang yang kusinggung (kalaupun ada yang bersangkutan tidak tahu), tidak ada hati yang tersakiti.

hanya mencoba hidup sehat (dulu kubiarkan masalahku menguap bersama dengan abu rokok), dan dia (pujangga lainnya bernama mekra) akan tertawa melihat aku akan (pikirnya) pacaran dan menikah dengan rokok.

wanita bijak  : " kamu seperti manusia tidak punya orang tua(juga kata pujangga yang satunya) "

bad girl         : " owh.. punya, ada tiga. satu yang melahirkanku, tinggal jauh, menikah dengan paham yang salah, menganggap anak mudah dibuat, dibuang, nda punya perasaan, dipungut kapan saja tak boleh melawan, dan 28 tahun kemudian dicari kembali untuk dituntut waris, anak sebagai komoditi, dipaksa menghormati, padahal perlakuannya tidak bisa dibilang punya hati. Jadi biarkan orang tua yang satu ini pergi. Dia yang membuangku, dia yang mencariku, dia pula yang meninggalkanku (lagi).

yang satu lagi, sibuk dengan istri ketiga nya, dia yang pergi, dia yang susah sendiri, kemudian kedewasaan tidak juga keluar dari mulutnya yang seharusnya telah menjadi bijak. bahkan bicara pada anak terkecilnya pun ia tidak bisa. semua dengan emosi, semua dengan lupa diri.

yang satu lagi adalah wanita terbaik didunia, rela menikah dengan duda hanya untuk mengasuh seorang anak semata (diriku). jadi aku lakukan segalanya. turuti semua perkataannya (masih benar). pergi kamu temui eyangmu (masih benar). mati kamu (lho?! aku ko bego). masa bodo dengan kamu (jadi aku berada ditempat yang salah). begini ya kamu tidak bisa jaga nama baik orang tua (lho, yang masa bodo duluan siapa?!) sini kamu (ok) pergi kamu (owh, udah ada anaknya sendiri) cintai lelaki yang punya misteri, pertanyakan perhatian yang ia berikan (lho dari dulu juga begitu, kenapa harus dipertanyakan ?!) lupakan tentang mencintai, hiduplah sendiri (kenapa disuruh mencintai kalau akhirnya disuruh hidup sendiri)

'manusia tanpa perasaan' itu yang selalu ia tegaskan, begitulah aku (katanya), tapi rasaku aku seperti boneka... 

wanita bijak : " meleburlah denganku karna aku tau siapa kamu.. "

bad girl        : " benarkah ??? "

wanita bijak  : " kamu hanya seorang melankolis yang terlalu peka terhadap sekitar, merasakan perasaan sesama, mengerti jiwa sesama, dan lebih tau dari mereka semua (tentang diri mereka sendiri). tapi kamu hanya manusia, punya emosi, suatu saat bisa khilaf diri. hatimu terlalu besar(kata pujangga yang satunya) hingga orang lain harus menunjukkan simpatinya padamu untuk menyadarkan ironisnya keadaanmu dan kamu akan menangis karenanya. Jadi jauhi semua pujian, jangan jatuh karena perhatian. semakin besar orang memperhatikanmu, balaslah lebih besar lagi, dengan begitu kamu tidak perlu menyadari ironisnya dirimu. Rubah dirimu jadi lebih baik lagi. Rencanakan masa depanmu lebih indah lagi. Bermimpi! Beraksi! karena alam akan mengabulkan.

bad girl(wanita bijak): "kembali seperti dulu (just like old times)"

Jadi bersama kami berjalan, terlihat kekanakan, merasa seperti muda, seolah hidup seribu tahun lamanya.. 

- humble room : setelah menulis banyak status dan teringat akan kedua pujangga pria yang indah jiwanya -

https://www.facebook.com/notes/vina-ariestharini/schizofrenia-alias-gila-cerpen/10150339556538872


No comments: